Saat Padel Geser Tren Tenis, Olahraga Raket yang Lagi Digandrungi Warga Dunia

photo author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 22:26 WIB
Ilustrasi padel, olahraga raket yang ramai dimainkan warga di berbagai negara dunia.  ((Unsplash.com/ManuelPappacena))
Ilustrasi padel, olahraga raket yang ramai dimainkan warga di berbagai negara dunia. ((Unsplash.com/ManuelPappacena))

ALUR INFORMASI - Padel, olahraga raket yang sering disebut sebagai "adik" dari tenis, kini semakin populer di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Dengan aturan berpakaian santai dan format permainan ganda, padel menawarkan suasana kompetitif namun tetap ramah untuk semua kalangan.

Tercatat, olahraga ini kini dimainkan oleh sekitar 30 juta orang di dunia. Sejumlah tokoh terkenal seperti Putri Wales, penyanyi Stormzy, hingga mantan petenis Andy Murray ikut mempopulerkannya.

Baca Juga: Puspom TNI Tetapkan 4 Prajurit Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky, 16 Lainnya Masih Diperiksa

"Saya suka kecepatannya. Padel bukan soal kekuatan, tapi soal penempatan bola," kata Murray sebagaimana dilansir dari Financial Times pada Senin, 11 Agustus 2025.

Di Marbella Club, Spanyol, lapangan padel selalu penuh. Klub ini memiliki sejarah khusus karena Pangeran Alfonso von Hohenlohe, pendirinya, dikenal sebagai sosok yang membawa padel dari Meksiko ke Eropa pada awal 1970-an.

Lapangan padel berukuran sepertiga lapangan tenis dan dikelilingi dinding kaca serta jaring, membuat reli bola berlangsung lebih lama.

Baca Juga: Kemensos Siapkan Ribuan Laptop dan Seragam untuk Siswa Sekolah Rakyat, Saifullah Yusuf: Tidak Ada Kongkalikong

Industri padel juga mengalami pertumbuhan pesat. Brand besar seperti Adidas dan Nike telah merilis produk khusus padel, sementara merek-merek seperti Nox, Hirostar, dan Pulco ikut melebarkan pasar.

"Padel punya aura anak muda. Ini seperti snowboarding dibanding ski mewah," kata Joe Middleton, pendiri Pulco, dalam laporan yang sama.

Sebagai catatan, padel pertama kali digandrungi di Acapulco, Meksiko, pada 1969. Kala itu, Enrique Corcuera membangun lapangan yang lebih kecil karena keterbatasan lahan.

Baca Juga: Boy William Beri Ucapan Selamat untuk Konser Perdana Ayu Ting Ting, Ungkap Jadi Tamu Kejutan

Terdapat versi yang menyebut dinding dibuat untuk mengurangi kebisingan, namun ada juga yang mengatakan dinding itu hasil kesalahpahaman kontraktor saat membangun lapangan di Marbella.

Bobby Dekeyser, mantan kiper Bayern Munich, awalnya kesulitan membiarkan bola memantul di dinding. Namun setelah terbiasa, ia langsung menyukai olahraga ini.

"Seru, tidak terlalu serius, tapi tetap kompetitif," ujar Bobby yang kini bahkan membangun lapangan padel di Ibiza dan berinvestasi di PadelCity di Jerman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Joko Widodo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X