"Oleh karena itu, semua orang harus mendukung tim hingga kami bisa meraih itu dan semua orang senang. Hal itu yang paling penting," tandasnya.
Berkaca dari hal tersebut, terdapat pengakuan khusus yang diungkap oleh anak dari STY, Shin Jae-won dengan membeberkan hal-hal yang dirasakan sang ayah ketika berkarier bersama Timnas Indonesia selama 5 tahun, atau tepatnya pada periode 2019-2025.
Berikut ini tekanan-tekanan yang dihadapi STY selama menjadi juru taktik Garuda hingga kini memutuskan untuk beristirahat sejenak di Korsel, sebagaimana yang diungkap Shin Jae-won lewat akun Instagram @shin_jaewon77, pada Rabu, 8 Januari 2025.
Baca Juga: Aktris Raline Shah Jadi Stafsus Menkomdigi, Ini Tugas dan Besaran Gajinya yang Fantastis
Selalu Memikirkan Performa Garuda Agar Lebih Baik
Shin Jae-won mengaku sangat sedih saat mendengar kabar pemecatan PSSI terhadap sang ayah, STY.
Anak dari pelatih asal Korsel itu mengaku bisa merasakan kerja keras STY dalam memikirkan performa Garuda agar lebih baik di ajang Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.
Keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan STY, membuat sang pelatih berusia 54 tahun itu harus menyimpan tongkat estafet kepemimpinannya kepada pelatih baru, Kluivert.
"Sangat sedih mendengar ayah saya harus pergi dari Timnas Indonesia. Saya bisa merasakan seberapa besar dia mencintai dan peduli terhadap Indonesia," tutur Shin Jae-won.
"Dia (STY) selalu berpikir tentang bagaimana tim bisa tampil lebih baik dan bagaimana membuat fans Indonesia senang," tegasnya.
Terus Memacu Diri dan Tidak Terlena dengan Kemenangan
Dalam postingan yang sama, Shin Jae-won menyebut STY yang sempat mengaku percaya diri untuk bisa membuat Timnas Indonesia tampil perkasa jelang melawan Australia pada Maret 2025 mendatang.
Kepercayaan diri STY itu didapatkan ketika dirinya terus memacu diri dan tidak terlena dengan kemenangan Garuda kala mengandaskan salah satu tim kuat di Asia, Arab Saudi pada November 2024 lalu.