ALUR INFORMASI - Harga minyak mentah dunia yang terus melambung akibat invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan beban subsidi energi di Indonesia semakin membengkak, sehingga menyebabkan pemerintah menghitung ulang anggaran untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sebelumnya, berhembus kabar bahwa Pertalite, salah satu dari BBM yang termasuk bersubsidi akan naik pada Kamis, 1 September 2022.
Namun, kabar tersebut akhirnya tidak terbukti karena hampir di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), baik milik PT Pertamina (Persero) maupun swasta, justru menurunkan harga BBM non subsidi di hari tersebut.
Meski tidak jadi naik, sudah menjadi tradisi bahwa Indonesia kerap kelabakan ketika harga minyak mentah dunia melambung. Mengapa demikian? Sejak 2004, Indonesia telah menjadi net importir minyak dari sebelumnya pengekspor minyak.
Ketika terjadi gonjang-ganjing harga minyak mentah dunia, maka beban anggaran subsidi pun mulai disorot dan seperti sebelumnya, pertanyaan terkait pentingnya subsidi BBM mulai digulirkan kembali.
Pola subsidi BBM tidak tepat sasaran?
Indonesia memang tidak pernah selesai mengurusi masalah subsidi BBM. Sejak bensin Premium perlahan-lahan menghilang dari SPBU, pemilik kendaraan bermotor pun beralih ke Pertalite.
Namun, apakah mereka yang menikmati BBM bersubsidi tersebut sudah tepat sasaran?
Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif, ReforMiner Institute dalam sebuah webinar yang diadakan oleh Urban Forum, Kamis, 1 September 2022 mengatakan pola subsidi BBM saat ini justru menciptakan kesenjangan yang semakin melebar.
Filosofi subsidi
Pengamat energi tersebut mengatakan filosofi subsidi sejatinya untuk rakyat miskin atau tidak berdaya beli.
Berdasarkan standar pemerintah, garis kemiskinan pada Semester 1 2022 adalah mereka yang berpenghasilan Rp505.469 per kapita per bulan.
"Yang memiliki kendaraan, mobil dan motor, tentunya bukan yang termasuk di garis kemiskinan, yang naik motor dan mobil dikasih subsidi BBM, sementara yang jalan kaki dan naik sepeda tidak mendapatkan akses subsidi BBM," ujarnya.