ALUR INFORMASI - Mulai hari ini kamu stop membandingkan diri kamu dengan orang lain, dan stop selalu merasa insecure.
Karena setiap manusia disertai dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dan semua sudah diatur termasuk salah satunya rezeki.
Keberuntungan setiap orang itu berbeda-beda dan kamu juga tidak boleh membandingkan semua hasil yang telah kamu dapat jika hasil kamu berbeda dengan orang lain.
Baca Juga: Baca Juga: Keren! Gunung Tertinggi di Dunia Ini Mencapai Ketinggian Lebih dari 7000 Meter
Ketika orang lain bisa melakukan A, jika kamu tetap tidak bisa seperti mereka walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin. it's okay, kamu masih bisa melakukan B,C,D,E dan masih banyak lagi yang artinya masih terbuka banyak jalan untukmu.
Bukan berarti ketika hasil kamu berbeda dari mereka itu artinya kamu gagal, karena kesuksesan, keberhasilan, keberuntungan tidak ditakar dengan seberapa orang menyanjung kamu.
Yang harus kamu lakukan ketika mereka lebih dari kamu adalah berubah menjadi lebih baik lagi dan menjadikan sebagai motivasi agar terus berinovasi dan berkembang lebih baik dari ini, bukan malah membandingkan hasil kamu dengan orang lain.
Baca Juga: Baca Juga: Putuskan Menikah di Usia Muda, Siapakah Nama Kedua Putra Alisia Rininta?
Dan jangan pernah menganggap kebahagiaan orang itu sebuah patokan bahwa kita lebih unggul dari mereka.
Sainganmu bukan mereka ataupun orang terdekatmu, melainkan diri sendiri.
Rubahlah mindset mu jangan karena merasa tersaingi tapi untuk bisa menjadi lebih baik sampai mereka bisa bangga padamu.
Baca Juga: Baca Juga: Tengah Sibuk Perankan Tokoh dalam Sinetron, Alisia Rininta Lulusan Apa?
Mulai sekarang kamu tidak perlu mikirin pencapaian orang lain, yang perlu kamu lakukan adalah terus berkembang, tingkatkan value, dan lakukan semuanya yang terbaik untuk diri kamu sendiri.
Jadi, stop membandingkan diri kamu dengan orang lain, pencapaianmu tidak butuh validasi dari orang lain yang tahu bahagia dan susahnya diri kamu ya hanya diri kamu sendiri.
Hidup ini memang banyak pahitnya dan getirnya dibandingkan dengan bahagianya, namun kita juga tidak bisa memilih ketika kita dilahirkan jadi apa dan siapa.