Meskipun pesawat mendarat dengan selamat, pesawat tergelincir keluar landasan pacu tak lama setelah itu dan berhenti di area berumput yang berdekatan dengan landasan pacu.
Otoritas setempat menyebut telah terjadi kegagalan sistem hidrolik sebagai alasan insiden tersebut.
Akibat kejadian itu, 176 penumpang dan enam awak pesawat tidak terluka, sementara penyelidikan hingga kini masih dilakukan atas insiden tersebut.
Berkaca dari hal itu, insiden kecelakaan pesawat juga pernah terjadi di Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Guncangkan Pasar HP di Indonesia Inilah Spesifikasi Poco F6
Insiden Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir
Dalam berbagai insiden kecelakaan pesawat di Indonesia, ada yang terjadi akibat tergelincir hingga penurunan drastis. Berikut ini ulasan selengkapnya:
Jatuh di Lereng Pegunungan Mimika
Pada Rabu 18 September 2019 lalu, Pesawat Rimbun Air Twin Otter DHC6-400 milik PT Carpediem Air ditemukan jatuh di lereng Pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika pada ketinggian 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pesawat ini sempat hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada hari yang sama, sekitar pukul 10.56 WIT.
Pesawat itu dikemudikan Kapten Pilot, Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar dengan membawa serta seorang penumpang, Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga. Seluruh awak pesawat dinyatakan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Komika Fico Fachriza Diduga Terseret Kisruh Pinjaman Uang, Simak Kronologi hingga Klarifikasinya
Tercebur ke Danau Sentani
Pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) PK-MEC tipe Kodiak-100, jatuh di Danau Sentani, Papua dalam penerbangan dari Bandara Sentani menuju Mamit, Kabupaten Tolikara pada Selasa 12 Mei 2020 lalu.
Pesawat itu sempat hilang kontak setelah 2 menit take-off pada pukul 06.29 WIT. Pesawat kemudian ditemukan jatuh di tengah-tengah danau, di atas permukaan air dan tenggelam.