ALUR INFORMASI - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif agar lebih mudah menembus pasar global.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah membangun Material Center di Purbalingga, Jawa Tengah, sebagai pusat penyediaan bahan baku logam dengan harga kompetitif dan kualitas terjamin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ketersediaan bahan baku yang berstandar industri menjadi kunci bagi IKM untuk berkembang.
Baca Juga: Waspada Oli Mesin Motor Palsu, Kenali Ciri-cirinya Agar Mesin Tetap Terjaga
"Melalui upaya strategis ini, kami optimistis, IKM alat angkut dapat semakin produktif, efisien, dan siap terintegrasi ke dalam jaringan industri otomotif nasional maupun global," ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Material Center yang dikelola UPTD Pengembangan Industri Logam (PILOG) itu menjadi pintu masuk penting bagi IKM agar tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan logam.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan keberadaan fasilitas tersebut akan menjaga kesinambungan ekosistem industri otomotif.
Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Langsung pada Keluarga, Prabowo Melayat ke Rumah Affan Kurniawan
"Kehadiran Material Center di Purbalingga menjadi langkah penting untuk menunjang rantai pasok industri otomotif dalam negeri," katanya.
Dorongan pemerintah ini sejalan dengan performa ekspor otomotif nasional yang tengah menanjak.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor kendaraan roda dua sepanjang Januari-Juli 2025 menembus lebih dari 5,19 juta unit CBU dan CKD, ditambah 75,7 juta unit part by part.
Baca Juga: Menteri PKP Janjikan Rumah Bersubsidi untuk Keluarga Affan Kurniawan
"Capaian ini membuktikan bahwa produk otomotif Indonesia, termasuk komponen yang dihasilkan IKM, semakin diminati pasar global," jelas Reni.
Untuk mendukung operasional, Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemasok logam nasional. Pengiriman perdana sekitar 8 ton material dilakukan pada 20 Agustus 2025.
"Ketersediaan bahan baku adalah menjadi hal utama dalam keberlangsungan usaha IKM. Dengan adanya pengiriman perdana ini, kami ingin memastikan para pelaku IKM tidak lagi terkendala dalam memproduksi komponen otomotif," ujar Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Dini Hanggandari.