nasional

Kemenag Usulkan Kenaikan Biaya Haji 2023, Ini Besaran dan Alasannya

Jumat, 20 Januari 2023 | 11:45 WIB
Kemenag Usulkan Biaya Haji 2023 Naik Jadi Rp69 Juta.

ALURINFORMASI- Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan biaya haji 2023 yang harus dibayarkan para calon jemaah haji di Indonesia naik menjadi Rp69 juta.

Usulan kenaikan biaya haji 2023 disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.

Dikatakan Yaqut, kenaikan biaya haji 2023 menjadi Rp69 juta adalah 70 persen dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909,11.

Sedangkan 30 persen sisanya, Yaqut menyebut biaya haji 2023 akan ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp29,7 juta.

Yaqut memaparkan, komponen yang dibebankan pada dana nilai manfaat untuk biaya haji 2023 secara akumulatif mencapai Rp5,9 triliun.

"Kami mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp98.893.909, ini naik sekitar Rp514 ribu dengan komposisi Bipih Rp69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp29.700.175 juta atau 30 persen," kata Yaqut.

BACA JUGA: Sumbang Inflasi, Pemkot Bandung Batalkan Kenaikan Tarif Parkir Off Street

Adapun terkait alasan kenaikan biaya haji 2023, Yaqut menyatakan, kebijakan ini diambil untuk menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan.

Menurutnya, BPIH harus mengedepankan prinsip keadilan, sehingga pemerintah memformulasikan BPIH untuk menyeimbangkan besaran beban jemaah dan keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan.

"Pembebanan BPIH harus mengedepankan prinsip isthitha'ah dan likuiditas penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun berikutnya," ucap Yaqut.

BACA JUGA: Sambut Imlek 2023, Yana Mulyana: Toleransi Perwujudan Bandung Agamis

Selain itu, pemerintah mengusulkan biaya hidup yang diberikan kepada jemaah haji tahun ini hanya sebesar 1.000 Riyal atau setara Rp4.080.000. Angka ini menurun 500 Riyal dari tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, Yaqut memastikan jemaah haji sudah menerima layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama mereka berada di Arab Saudi.

"Tapi pemerintah memperhatikan kebutuhan selain layanan itu, sehingga mengurangi living cost," paparnya.***

Tags

Terkini