ALUR INFORMASI - Presiden Prabowo ikut mendampingi Presiden Macron dalam kunjungannya ke Candi Borobudur pada Kamis, 29 Mei 2025.
Kunjungan ke Candi Borobudur itu dalam rangkaian agenda ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.
Saat berada di Candi Borobudur, Macron mengungkapkan kekagumannya pada salah satu warisan budaya tersebut.
Dikatakan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Macron menikmati kunjungannya ke Candi Borobudur.
“Beliau sangat impressed sekali dengan Candi Borobudur,” ujar Menbud Fadli Zon kepada awak media di kawasan Candi Borobudur pada Kamis, 29 Mei 2025.
“Dia (Presiden Macron) berkeliling, bertemu juga dengan biksu-biksu dan bante-bante di atas, ngobrol dengan mereka dan sangat menikmati ya kunjungan beliau, kata beliau ini terlalu singkat gitu ya,” imbuhnya.
Fadli Zon juga menyatakan bahwa Macron sempat mencoba untuk menggapai arca Buddha yang ada di dalam salah satu stupa.
“Sangat menghargai, tadi sama Presiden Prabowo di atas, melihat relief dan mencoba untuk menggapai patung Buddha di dalam salah satu stupa,” tambahnya.
Aksi Macron yang mencoba untuk menggapai arca Buddha itu disebut dengan Kunto Bimo.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Berjanji Bantu Anak-Anak Korban Longsor: Saya Akan Jadi Ayah Asuh Mereka
Kunto Bimo merupakan mitos yang dipercaya di mana siapa yang berhasil merogoh dan menyentuh arca di stupa, maka ia akan mendapatkan keberuntungan.
Dalam mitos yang beredar, bagi pengunjung pria harus menyentuh jari manis atau jari kelingking dan pengunjung wanita menyentuh bagian telapak kaki atau tumit.
Artikel Terkait
Fakta Terkini Kasus Pembunuhan Bos Sawit di Inhu Riau, Jasad Hilang Misterius di Sungai Kuantan
Seskab Teddy Ungkap Sederet Universitas Top Inggris Raya Tertarik Bangun Kampus di RI
Klaim Kasus Varian Covid-19 Meningkat di Thailand-Singapura, Kemenkes Kini Minta Warga RI Waspada
Isi Gelas Jamuan Makan Malam Prabowo-Macron Sempat Bikin Ramai, Seskab Teddy: Bukan Wine, Tidak Mengandung Alkohol
Setkab Unggah Foto Macron di Candi Borobudur, YBAI Ingatkan Larangan Menyentuh Arca Buddha di Stupa: Seharusnya Peraturan Tidak Tebang Pilih