Megawati Kritik Anak Muda Kurang Paham Sejarah Indonesia, Mendikdasmen Janji Perkuat Pendidikan Nasionalisme

photo author
- Sabtu, 16 Agustus 2025 | 21:17 WIB
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti janji perkuat pendidikan nasionalisme sejak usia dini.  ((kemendikdasmen.go.id))
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti janji perkuat pendidikan nasionalisme sejak usia dini. ((kemendikdasmen.go.id))

ALUR INFORMASI - Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti fenomena banyak anak muda yang kurang memahami sejarah Indonesia.

Presiden ke-5 Indonesia itu menilai kondisi tersebut menunjukkan pentingnya menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak dini.

“Banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah Republik Indonesia yang anak-anak muda apalagi,” ujar Megawati usai pengukuhan 76 anggota Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, Sabtu 16 Agustus 2025.

Baca Juga: Inspirasi Bisnis: Susu Nabati, dari Tren Gaya Hidup ke Peluang Cuan Menjanjikan

Ia juga menekankan pentingnya keberadaan duta Pancasila, termasuk melalui pembinaan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Pengalaman pribadinya sebagai Paskibraka tahun 1963, kata Megawati, membuatnya paham bagaimana cara mendidik generasi muda dengan semangat kebangsaan.

Menanggapi sorotan Megawati, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut hal itu sejalan dengan fokus pemerintah.

Baca Juga: AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025

“Memang menjadi concern kami terutama di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bagaimana agar rasa cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia dan maju dengan semangat kita sebagai bangsa Indonesia,” kata Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Mu’ti menjelaskan, salah satu langkah yang ditempuh adalah mewajibkan kegiatan Pramuka sebagai ekstrakurikuler.

“Mulai semester ini, pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikulum wajib,” ujarnya.

Baca Juga: Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos

Selain itu, pemerintah juga menekankan pembelajaran mendalam atau deep learning yang kontekstual.

“Yang kedua adalah bagaimana agar pembelajaran ini sesuai dengan pembelajaran mendalam, deep learning juga lebih kontekstual, lebih berdampak," kata Mu’ti.

Ia menambahkan, kurikulum ke depan akan memberi ruang lebih besar bagi pembelajaran berbasis pengalaman agar nilai-nilai Pancasila benar-benar tertanam dalam kehidupan siswa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Joko Widodo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X