nasional

Pengakuan dari Kemenag, Ini 4 Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tidak Kebagian Tenda saat di Arafah

Minggu, 8 Juni 2025 | 19:06 WIB
Potret kasur di dalam tenda untuk jemaah haji Indonesia di Arafah. (Instagram/kemenag_ri)

Baca Juga: Gubernur Elisa Kambu Tegaskan Pulau Gag Tidak Tercemar Tambang Nikel: Pemberitaan Itu Hoaks

Jemaah yang Berpindah Tenda Secara Sepihak

Dijelaskan Mukhlis, banyak jemaah berpindah tenda secara sepihak untuk berkumpul dengan kerabat atau kelompok bimbingan dari daerah asal.

“Perpindahan ini memperburuk distribusi beban tenda dan menyulitkan kontrol layanan secara keseluruhan,” jelasnya.

Baca Juga: Komisi III DPR Tolak Wacana Legalisasi Kasino: Belum Waktunya, Kultur Kita Berbeda

Jumlah Petugas yang Tak Sebanding dengan Jumlah Jemaah

PPIH Arab Saudi telah membagi tugas layanan kepada tiga daerah kerja (daker).

Daker Bandara bertanggung jawab dalam layanan jemaah di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, sedang Daker Madinah di Mina.

“Dengan jumlah tidak terlalu banyak, petugas harus berjibaku melayani lebih dari 203 ribu jemaah yang tersebar di 60 markaz di Arafah,” ucap Muchlis.

“Ini menyebabkan kesulitan dalam membantu petugas Markaz dalam mengatur penempatan secara disiplin, bahkan banyak petugas yang kelelahan,” tambahnya.

Karena masalah-masalah tersebut, akibatnya juga berdampak pada distribusi makanan.

Pasalnya, penempatan jemaah yang tidak sesuai rencana menyulitkan pihak syarikah atau markaz proses distribusi makanan dan logistik.

“Sebagian jemaah tidak mendapatkan jatah makan tepat waktu karena data distribusi di Markaz atau Syarikah tidak cocok dengan kondisi riil,” imbuhnya.***

Halaman:

Tags

Terkini