ALUR INFORMASI - Pemerintah memastikan akses layanan kesehatan tetap menjadi prioritas pada 2026. Melalui Kementerian Keuangan, negara akan menanggung iuran BPJS Kesehatan untuk 146,4 juta jiwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, alokasi ini mencakup pembiayaan penuh bagi 96,8 juta peserta penerima bantuan iuran (PBI), serta subsidi bagi 49,6 juta peserta kelas III.
"96,8 juta jiwa yang dibayar oleh APBN dan yang mereka kelas III, tapi belum membayar penuh itu juga ditambahkan, yaitu 49,6 juta jiwa, totalnya Rp69 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta pada Jumat 15 Agustus 2025.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis: Susu Nabati, dari Tren Gaya Hidup ke Peluang Cuan Menjanjikan
“Ini besar sekali, totalnya 96 juta, plus 49,6 yang dibayar penuh oleh APBN atau yang dibayar sebagian oleh APBN,” lanjutnya.
Selain pembiayaan BPJS, pemerintah juga menyiapkan total anggaran kesehatan sebesar Rp244 triliun dalam RAPBN 2026.
Anggaran ini diarahkan untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat, mulai dari operasional fasilitas kesehatan, program makanan bergizi gratis bagi 7,4 juta ibu hamil dan balita senilai Rp24,7 triliun, hingga jaminan kesehatan bagi ASN, TNI, dan Polri dengan nilai Rp13,3 triliun.
Baca Juga: AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025
Lebih jauh, pemerintah juga tetap fokus pada program pengendalian dan pencegahan penyakit.
Dana akan digunakan untuk pengadaan vaksin, imunisasi, skrining kesehatan, serta penanganan penyakit menular seperti tuberkulosis.
Tak hanya itu, layanan pemeriksaan kesehatan gratis juga disediakan untuk 130 juta orang dengan anggaran senilai Rp2,6 triliun.
Baca Juga: Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos
Baca Juga: Muncul Fenomena Rojali-Rohana yang Disebut Bikin Mall Sepi, Ekonom Justru Soroti Maraknya E-Commerce
Dukungan kesehatan di daerah juga menjadi perhatian. Pemerintah menggelontorkan dana desa sebesar Rp2,9 triliun khusus penanganan stunting.
Sementara di sektor infrastruktur kesehatan, pemerintah mengalokasikan Rp16,3 triliun untuk operasional 10.224 puskesmas dan 6.435 balai keluarga berencana.