nasional

Tolak Kenaikan BBM, Serikat Pekerja Siap Gelar Demo di 33 Provinsi, Sebut Bantuan Subsidi Hanya 'Gula-gula'

Senin, 5 September 2022 | 18:29 WIB
Said Iqbal, Presiden Partai Buruh (Instagram/@partaiburuh_)

"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," kata Said.

Buruh mempertanyakan mengapa kenaikan BBM karena hal ini dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia.

Said dan KSPI menilai pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan hidup yang mendera rakyat saat ini.

Said juga mengomentari bantuan subsidi upah sebesar Rp 150.000 selama empat bulan untuk para pekerja. Dirinya melabeli bantuan tersebut hanya "gula-gula" agar buruh tidak protes.

Menurut Presiden KSPI tersebut bantuan langsung tunai (BLT) BBM Rp 150.000 tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga pada kebutuhan bahan pokok yang diperkirakan akan melonjak.

KSPI juga khawatir akan terjadi kenaikan terkait ongkos energi di sektor industri akibat harga BBM bersubsidi naik dan hal ini berpotensi memicu terjadinya ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Masyarakat kini harus merogoh koceknya lebih dalam setelah pemerintah, pada Sabtu, 3 September 2022 mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, serta BBM non-subsidi Pertamax.

Harga Pertalite kini menjadi Rp 10.000 per liter, solar bersubsidi menjadi 6.800 per liter dan Pertamax non-subsidi menjadi Rp 14.500 per liter. Harga baru ini sudah berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

***

Halaman:

Tags

Terkini