Tahukah Kamu, Microplastik Mengancam Biota Laut? Ekonomi Sirkular Dapat Menjadi Solusi

photo author
- Selasa, 8 November 2022 | 08:24 WIB
Ilustrasi mikroplastik
Ilustrasi mikroplastik

ALURINFORMASI.COM - Ekonomi sirkular mungkin menjadi topik yang sangat populer di Indonesia dan di negara-negara maju, tetapi para pendukung gagasan tersebut mungkin telah menyadari bahwa transisi ke arah itu adalah jalan yang bergelombang karena kurangnya pendidikan publik, sektor ini menantang untuk dibiayai, dan kurangnya insentif dari pembuat kebijakan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyampaikan urgensi penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dalam seminar bertajuk “Blue, Green, and Circular Economy: The Future Platform for Post-Pandemic Development”, yang merupakan bagian dari pertemuan Sherpa G20 kedua di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Juli 2022.

"Isu lingkungan mulai dari polusi karbon, degradasi laut dan tanah, hingga masalah sampah plastik”, menegaskan urgensi bagi Indonesia untuk menerapkan pendekatan ekonomi yang lebih berkelanjutan, katanya, seraya menambahkan “Blue, Green, and Circular Economy” juga memiliki potensi besar. sebagai manfaat untuk membantu memacu pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan.”

Namun, seorang panelis dalam diskusi tersebut mengingatkan bahwa penerapan ekonomi sirkular di Indonesia memiliki banyak tantangan.

Yose Rizal Damuri, Direktur Eksekutif CSIS dan Co-Chair T20 Indonesia, menyebutkan tiga tantangan dalam menerapkan ekonomi sirkular di Indonesia. Mereka adalah: kurangnya pemahaman dari masyarakat, kurangnya dukungan keuangan, dan kurangnya insentif.
Pendekatan sirkular di Indonesia.

Apa sebenarnya ekonomi sirkular itu?

Bagaimana pemerintah Indonesia mengadopsi konsep Circular Economy ke dalam visi dan strategi pembangunannya? Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Indonesia/Bappenas telah menyebutkan bagaimana Indonesia akan mengadopsi konsep ini ke dalam visi dan misinya.

"Circular economy merupakan pendekatan sistem closed loop economy dimana bahan baku, komponen, dan produk dijaga agar tetap berguna dan berharga sehingga dapat mengurangi jumlah bahan limbah yang tidak digunakan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan akhir,"kata Menteri Suharso dalam kata pengantarnya dalam laporan bersama (joint report) Bappenas dengan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta dan United Nations Development Programme (UNDP), yang dirilis pada Januari 2021.

"Ekonomi Sirkular mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang lebih tinggi dibandingkan skenario business as usual (BAU) dengan merancang sistem dan produk yang membutuhkan sumber daya lebih sedikit, memastikan bahan baku yang diekstraksi digunakan secara efisien dan memaksimalkan umurnya,” kata Menteri Suharso dalam konferensi pers untuk laporan yang sama.

Dia melanjutkan, pemerintah Indonesia melihat bahwa ekonomi sirkular merupakan salah satu instrumen yang dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dan juga menjadi salah satu pendorong Indonesia menuju transformasi ekonomi, terutama terkait dengan ekonomi hijau dan pengembangan ekonomi berkarbon rendah.

Lima sektor yang potensial untuk penerapan ekonomi sirkular

Menteri Suharso mengatakan Indonesia telah mengadopsi konsep Circular Economy sebagai kebijakan ke depan dan akan menjadi bagian dari visi dan strategi pembangunan pemerintah. Konsep tersebut, kata dia, termasuk dalam Visi Indonesia 2045, yang mengacu pada beberapa target yang ingin dicapai Indonesia saat merayakan 100 tahun kemerdekaannya.

Lima sektor industri di Indonesia – yaitu makanan & minuman, tekstil, konstruksi, perdagangan besar dan eceran (dengan fokus pada kemasan plastik), dan peralatan listrik dan elektronik. – telah diidentifikasi memiliki potensi untuk menerapkan ekonomi sirkular dan analisis potensi lingkungan, ekonomi, dan sosial untuk penerapan ekonomi sirkular dibahas dalam laporan.

"Ekonomi sirkular lebih dari sekadar peluang bagi Indonesia untuk mengurangi limbah dan memperbaiki lingkungan. Seperti pemerintah di seluruh dunia, para pembuat kebijakan Indonesia berupaya mendukung pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19,” demikian Ringkasan Eksekutif sebuah joint report berjudul “Ringkasan bagi Pembuat Kebijakan: Manfaat Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dari Ekonomi Sirkular di Indonesia."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X