Tahukah Kamu, Microplastik Mengancam Biota Laut? Ekonomi Sirkular Dapat Menjadi Solusi

photo author
- Selasa, 8 November 2022 | 08:24 WIB
Ilustrasi mikroplastik
Ilustrasi mikroplastik

Target Indonesia relatif rendah dibandingkan European Green Deal untuk negara-negara di Uni Eropa. Pada 14 Juli 2021, Komisi Eropa mengumumkan rencananya untuk memenuhi pengurangan emisi 55 persen pada tahun 2030, langkah pertama dari netralitas karbon yang ditetapkan untuk tahun 2050.

Uni Eropa juga telah mengusulkan untuk menyesuaikan kebijakannya di bidang iklim, energi, transportasi dan perpajakan agar sesuai dengan agenda pengurangan emisi gas rumah kaca bersih.

Inisiatif dan proyek ekonomi sirkular di Indonesia

Di Indonesia, terdapat sejumlah proyek percontohan dan inisiatif yang dijalankan oleh pemerintah, sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat terkait dengan implementasi ekonomi sirkular. Dalam laporan yang ditulis oleh Bappenas, sebuah LSM dan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta, disebutkan ada 36 inisiatif yang dapat menunjukkan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan.

Selain 36 inisiatif tersebut, ada juga inisiatif "Rethinking Plastic", sebuah proyek percontohan di bawah naungan German Agency for International Cooperation (GIZ). Proyek ini dijalankan melalui kerjasama yang erat dengan mitra internasional, nasional dan lokal, serta Delegasi Uni Eropa di Indonesia.

Henriette Færgemann, the First Counselor of ICT for Environment and Climate Action, pada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia berkomentar tentang proyek ini: “Memanfaatkan pelajaran dari Uni Eropa, proyek Rethinking Plastics memfasilitasi perubahan kebijakan menuju pengelolaan sampah plastik berkelanjutan, konsumsi berkelanjutan plastik, dan menangani sampah laut berbasis laut; melalui serangkaian dialog, studi, kampanye publik serta kegiatan pilot project.”

Ada enam proyek percontohan di bawah proyek Rethinking Plastic. Salah satu proyeknya adalah “Eco-Ranger Initiative Fishing for Litter (FfL)” yang dipimpin oleh Greeneration Foundation (GF) melalui EcoRanger Banyuwangi.

GF adalah organisasi non-pemerintah yang fokus mempromosikan isu-isu pengelolaan sampah dan EcoRanger Banyuwangi adalah tim pemuda lokal dari Banyuwangi, Jawa Timur, yang peduli dengan masalah lingkungan dan pariwisata berkelanjutan di wilayah mereka.
FFL yang dilakukan di Desa Pancer dan Desa Sumberagung, keduanya berada di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, dimaksudkan untuk membantu mengurangi sampah di wilayah pesisir. Program ini berhasil mengumpulkan 13,56 ton serasah dari September 2021 hingga Februari 2022 dari wilayah pesisir dan laut.

Masalah pencemaran plastik dan laut di Indonesia

Proyek percontohan di atas adalah salah satu contoh untuk membantu bangsa dalam mengurangi sampah laut dan limbah yang bocor ke laut.

Plastik merupakan jenis sampah laut yang paling banyak ditemukan di lautan dan bagi Indonesia, mengingat penemuan mayat paus sperma (Physeter macrocephalus) di Pulau Kapota di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 18 November 2018, terungkap dalam berita bahwa ahli biologi mengatakan paus sperma yang mati membawa 5,9 kilogram sampah plastik di dalam perutnya.

Sampah plastik terdiri dari ratusan variasi sampah, antara lain rafia polipropilen atau rafia PP (bahan kemasan yang terbuat dari pita tenun polipropilen), gelas plastik air minum 350 mililiter, kantong plastik, bahkan sandal jepit karet.

Sampah plastik yang ditemukan pada bangkai paus sperma hanyalah salah satu contoh betapa buruknya pencemaran laut di Indonesia yang berdampak pada ikan.

Sebuah penelitian dari World Wild Fund (WWF) Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 25 persen spesies ikan di sekitar perairan Indonesia mengandung mikroplastik, atau pecahan dari semua jenis plastik yang panjangnya kurang dari 5 mm (0,20 inci), yang dapat dikonsumsi oleh plankton, yang pada gilirannya adalah makanan ikan di laut.

Hal ini terjadi karena Indonesia membuang sekitar 70-80 persen sampah plastik yang dikonsumsi penduduknya di dalam negeri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X