Heboh Penculikan 12 Aktivis Kemanusiaan di Kapal Bantuan Gaza yang Dibajak oleh Pasukan Militer Israel

photo author
- Senin, 9 Juni 2025 | 19:08 WIB
Potret kapal bantuan untuk misi kemanusiaan terhadap warga Gaza. (Instagram.com/@gretathunberg)
Potret kapal bantuan untuk misi kemanusiaan terhadap warga Gaza. (Instagram.com/@gretathunberg)

ALUR INFORMASI - Publik internasional tengah dihebohkan dengan kasus penculikan 12 aktivis kemanusiaan di kapal Madleen, sebuah kapal yang membawa bantuan untuk warga di Jalur Gaza, pada Senin, 9 Juni 2025.

Kabar itu muncul usai Aktivis kemanusiaan asal Swedia, Greta Thunberg menyebut dirinya diculik oleh pasukan Israel melalui sebuah rekaman video.

Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Bakal Lompat Tepat di Bawah Vietnam, Kalau Menang Lawan Jepang

"Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia," ujar Greta Thunberg dalam rekaman video itu sebagaimana dilansir dari Al-Jazeera, pada Senin, 9 Juni 2025.

"Jika kalian melihat video ini, kami sudah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh tentara pendudukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel," sambungnya.

Baca Juga: Kala Legenda Timnas Jepang Beri Sinyal Waspada Tuk Jay Idzes cs, Jelang Laga Garuda vs Samurai Biru di Osaka

Berdasarkan sejumlah laporan, kronologi penculikan itu bermula saat kapal Madleen yang membawa misi kemanusiaan 'Armada Gaza Merdeka' mendekat ke perairan Gaza, Palestina, pada Senin, 9 Juni 2025 sekitar pukul 01.17 dini hari waktu setempat.

Penculikan Greta bersama 11 aktivis kemanusiaan di kapal bantuan Gaza itu diketahui saat kru kapal menyalakan alarm bahwa kapal akan memasuki perairan Gaza, Palestina.

Kemudian, Israel telah menyiagakan pasukan elite angkatan laut 'Shayetet 13' untuk menyerbu dan membajak kapal Madleen itu.

Baca Juga: Curahan Hati Ivan Gunawan tentang Perjalanan Haji 2025, Kenang Semasa Datang hingga Pulang dari Tanah Suci

Pada pukul 02.00, sejumlah tentara Israel kemudian menaiki dan membajak kapal Madleen yang ditumpangi Greta dan 11 aktivis kemanusiaan lainnya.

Pasukan Israel lalu mencegat Madleen dan memaksa semua orang di dalam kapal mematikan telepon.

Terkait hal itu, Kementerian Luar Negeri Israel kemudian mengkonfirmasi telah mengamankan kapal Madleen dan akan membawanya ke Pelabuhan Ashdod, Israel, pada Senin, 9 Juni 2025.

Baca Juga: Dari Lapangan ke Isu Kemanusiaan, Mancini Serukan Perdamaian di Gaza

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bambang Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X