internasional

Dinkes Subang :  Cikbul Berbahaya, Tapi Boleh Dikonsumsi, asal Asap dan Cairannya Sudah hilang

Selasa, 17 Januari 2023 | 18:20 WIB
Kadinkes Subang, dr.Maxi
 
SUBANG- Maraknya kasus keracunan yang dialami anak-anak di berbagai daerah akibat mengkonsumsi Ciki Ngebul(Cikbul). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang ikut angkat bicara dan mengingatkan kepada orangtua untuk mengawasi anaknya agar tidak mengkonsumi Cikbul yang diseduh cairan nitrogen tersebut, karena dampaknya sangat  berbahaya bagi kesehatan tubuh.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi,  mengatakan Dinas Kesehatan Jawa Barat sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kabupaten/kota, tertanggal 11 Januari 2023.
 
"Isi surat edaran memerintahkan kepada seluruh jajaran dinas kesehatan kabupaten/kota hingga puskesmas untuk melakukan pengawasan dan pembinaan," ucap dr Maxi, kepada awak media di Kabupaten Subang, pada Selasa (17/01/2023).
 
Dalam surat edaran tersebut, lanjutnya, disampaikan juga bahwa yang boleh menjual cikbul hanya di kawasan restoran, karena memiliki petugas sudah terlatih dan standar operasional prosedur (SOP).
 
"Cikbul tak boleh dijual bebas, apalagi dilingkungan sekolah, karena sangat berbahaya dikonsumsi oleh anak-anak seusia SD,SMP," ujarnya
 
Baca Juga: Keren! Polsek Cibogo Subang Libatkan Pelajar Sosialisasikan Disiplin Tertib Berlalulintas dan Bagikan Helm
 
Menurut Maxi, penambahan nitrogen cair pada bahan makanan sebenarnya tidak dilarang, tapi ada aturannya. 
 
"Nitrogen cair sebenarnya zat penolong dalam memproses makanan yang tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna,"katanya
 
Dikatakan Maxi, Cikbul boleh dikonsumsi asal nitrogennya sudah tidak ada dalam makanan. 
 
"Indikasinya jika asapnya sudah tidak ada, dan cairan nitrogennya sudah tidak ada itu baru aman untuk dikonsumsi. Kalau masih berasap dan cairan nitrogen masih ada, itu yang membuat bahaya bagi kesehatan," ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Maxi mengatakan Nitrogen itu sifatnya sangat dingin, sehingga kalau kontak dengan jaringan di lambung atau di tenggorokan bisa membuat luka akibat suhu dingin. 
 
"Selain itu, tekanannya tinggi, bisa 700 kali dari tekanan oksigen sehingga berbahaya bagi yang mempunyai penyakit asma," jelasnya
 
Baca Juga: Jaga Kondusifitas Kamtibmas, Polsek Sagalaherang Gencarkan Patroli Dialogis kepada Masyarakat
 
Maxi juga menghimbau kepada orangtua agar melakukan edukasi kepada anaknya terhadap fenomena jajanan cikbul. 
 
" Orangtua diharapkan bisa menyampaikan bahwa ciki boleh dimakan setelah tidak ngebul lagi," ucapnya.
 
Ciki Ngebul ini, menarik perhatian karena anak-anak tertarik  karena berasap dan dingin, sehingga masih berasap sudah dimakan. "Itu enggak boleh," ucapnya
 
Baca Juga: Susuri Jalan Terjal dan Curam! Kapolres Subang AKBP Sumarni Jenguk Kakek yang Hidup Sebatangkara di Batu Kapur
 
Selain itu, ia pun mengimbau kepada sarana - sarana pendidikan yang banyak jajanan anak untuk tidak direkomendasikan semua pedagang keliling yang membawa cikbul untuk jualan kepada pelajar.
 
"Jajanan keliling cikbul tidak boleh masuk misalnya di pasar malam, dan sekolah, yang pakai sepeda serta mobil enggak boleh. Cikbul hanya boleh dijual di restoran karena punya pegawai yang sudah terlatih dan terstandar," ujarnya(*)
 

Terkini