ALUR INFORMASI - Buah asal Indonesia bernama ciplukan, atau dikenal juga dengan nama golden berry, kini menjadi salah satu komoditas ekspor yang banyak dicari pasar global.
Bukan hanya karena rasanya yang unik, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang dipercaya mampu membantu menjaga kesehatan hingga melawan penyakit radang usus hingga kanker.
Dilansir dari Healthline, ciplukan berbentuk bulat kecil dengan kulit tipis menyerupai kelopak kering yang membungkusnya.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis: Susu Nabati, dari Tren Gaya Hidup ke Peluang Cuan Menjanjikan
Buah mungil ini kaya akan vitamin A, B, C, E, K1, serta berbagai mineral penting. Tak hanya itu, kandungan antioksidan di dalamnya disebut mampu menangkal radikal bebas yang sering menjadi pemicu penyakit kronis.
Sejumlah penelitian internasional mencatat, golden berry memiliki senyawa fenolik yang dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker payudara dan usus besar, temuan ini memberi harapan besar akan manfaat buah asli Nusantara tersebut.
Di Indonesia, ciplukan bisa ditemukan dengan mudah, terutama di daerah tropis yang lembap. Tanaman ini sering tumbuh liar di pekarangan rumah, tepi sawah, atau ladang, misalnya di wilayah Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga: AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025
Sayangnya, buah ini kerap dianggap remeh dan bahkan dibuang oleh masyarakat setempat. Padahal, di luar negeri, golden berry justru dipasarkan dengan harga tinggi.
Banyak yang mengonsumsinya sebagai camilan sehat, dicampur dalam salad, dijadikan saus, atau diolah menjadi selai. Rasanya manis segar dengan sentuhan tropis yang mirip nanas dan mangga, membuatnya digemari konsumen mancanegara.
Golden berry juga dikenal dengan berbagai nama lain, seperti Inca berry, Peruvian groundcherry, poha berry, hingga cape gooseberry. Semua nama itu merujuk pada tanaman yang sama, yaitu anggota keluarga nightshade yang tumbuh subur di daerah beriklim hangat.
Baca Juga: Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos
"Selain melawan radikal bebas, ciplukan juga disebut dapat membantu mengurangi peradangan. Senyawa khusus bernama withanolides diyakini berperan dalam melindungi tubuh dari penyakit peradangan usus," demikian studi ilmiah yang diungkap Healthline, dikutip pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Tak berhenti di situ, buah ini juga berpotensi memperkuat sistem imun. Kandungan vitamin C di dalamnya cukup tinggi, yakni sekitar 15,4 mg per 140 gram buah, setara 21 persen kebutuhan harian wanita dan 17 persen untuk pria. Vitamin C sendiri dikenal penting dalam menjaga daya tahan tubuh.
"Ciplukan juga kaya akan vitamin K, nutrisi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Vitamin ini membantu proses metabolisme tulang dan memperkuat struktur kartilago. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan kombinasi vitamin K dan D sangat baik untuk mencegah pengeroposan tulang," lanjut Healthline dalam keterangannya.