Soroti Isu HAM Seolah Bukan untuk Muslim, Begini Pernyataan Tegas Prabowo Soal Kemerdekaan Palestina saat Kunjungan ke Mesir

photo author
- Senin, 23 Desember 2024 | 14:00 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto soroti penegakan HAM di dunia internasional saat kunjungan kerja ke Mesir. (Instagram.com/@prabowo)
Presiden RI, Prabowo Subianto soroti penegakan HAM di dunia internasional saat kunjungan kerja ke Mesir. (Instagram.com/@prabowo)

Sebagai catatan, kemerdekaan Palestina sesungguhnya sudah diproklamirkan oleh pemimpin PLO (Organisasi Pembebasan Palestina), Yasser Arafat pada 15 November 1988 dalam sidang khusus Dewan Nasional Palestina di Algeria, pada 15 November 1988 silam.

Saat itu, Arafat mendeklarasikan kemerdekaan bangsanya dengan menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Palestina.

Namun kini, Palestina masih ditindas dan terancam keamanannya oleh Israel yang terus menduduki Gaza dan menciptakan kekacauan di wilayah Tepi Barat.

Baca Juga: Baim Wong Tepis Tudingan Persulit Paula Verhoeven Bertemu Anak, Sebelumnya Saling Sindir!

Sindir Bangsa yang 'Ngajarin' HAM, Namun Soal Gaza Mereka Diam

Dalam kesempatan berbeda, Prabowo juga pernah menyampaikan pidato yang menyinggung bangsa yang kerap mengajarkan HAM kepada Indonesia namun mereka bersikap diam saat kasus pelanggaran terjadi di Gaza, Palestina.

Kala itu, Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: 3 Fakta Terkini Kasus Korupsi yang Pernah Terjadi di Indonesia, Terbaru Harvey Moeis Klaim Tak Nikmati Uang Korupsi Rp300 Triliun

"Ada bangsa tertentu selalu ngajarin (mengajarkan) kita HAM, demokrasi, tetapi di Gaza, ribuan anak, ribuan ibu-ibu dibantai, dibunuh, dibom, mereka diam," singgung Prabowo dalam orasi ilmiah di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu.

Oleh sebab itu, Prabowo menegaskan Indonesia membutuhkan anak-anak muda tangguh, cerdas, dan pintar agar dapat menjadi negara yang mandiri dan tidak bergantung pada bangsa lain.

"Kita butuh anak-anak muda yang cerdas, yang pintar sebagai calon-calon pemimpin. Dalam waktu dekat, saudara bisa saja nanti menjadi pemimpin," tegasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bambang Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X