ALUR INFORMASI - Sutradara Hanung Bramantyo turut mengomentari penayangan film animasi Merah Putih: One For All yang kini tengah memanas di media sosial.
Melalui unggahan di Instagram Story miliknya, Hanung merespon pemberitaan yang mengklaim film tersebut tak mendapatkan dana dari pemerintah.
Ia juga menyatakan bahwa penayangan film Merah Putih: One For All di bioskop terkesan terburu-buru.
Baca Juga: Puspom TNI Tetapkan 4 Prajurit Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky, 16 Lainnya Masih Diperiksa
Selain itu, sutradara film La Tahzan ini mempertanyakan bagaimana Merah Putih: One For All berhasil mendapatkan slot tayang di layar lebar untuk saat ini.
“Terus kenapa buru-buru tayang? Ironisnya kok bisa dapat tanggal tayang di tengah 200 judul film Indonesia yang ngantre tayang?” tulis Hanung pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Tak hanya lewat akun Instagram, Hanung juga menuliskan pendapat yang menohok di Threads dan menyentil kualitas film dengan budget yang dikeluarkan.
“Budget Rp7 miliar untuk film animasi, potong pajak 13 persen kisaran Rp6 miliar, sekalipun tidak dikorupsi, hasilnya tetap JELEK!!!” tulisnya di akun Threads @hanungbramantyo, dikutip pada Senin, 11 Agustus 2025.
“FYI, budget pembuatan film animasi minimal di Rp30-40 miliar di luar promosi dan dikerjakan dalam jangka waktu 4-5 tahun,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan budget Merah Putih: One For All yang dikabarkan menghabiskan Rp6,7 miliar, baru di tahap storyboard berwarna untuk panduan animator.
Baca Juga: Boy William Beri Ucapan Selamat untuk Konser Perdana Ayu Ting Ting, Ungkap Jadi Tamu Kejutan
Baca Juga: Memahami Perbedaan Soft, Medium, dan Hard Compound pada Ban Motor, Pilih Sesuai Kebutuhan Berkendara
“Budget Rp6 miliar hanya sampai tingkat previs (kumpulan storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan animator). Kalo itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belom dipelur (diplester) semen dan lantainya masih cor-coran kasar,” tegasnya.
Film Merah Putih: One For All sendiri merupakan hasil dari rumah produksi Perfiki Kreasindo, bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.
Artikel Terkait
PPATK Rampungkan Analisis 122 Juta Rekening Dormant, 90 Persen Sudah Aktif Kembali
Kemensos Siapkan Ribuan Laptop dan Seragam untuk Siswa Sekolah Rakyat, Saifullah Yusuf: Tidak Ada Kongkalikong
Puspom TNI Tetapkan 4 Prajurit Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky, 16 Lainnya Masih Diperiksa
Viral Struk Makan Pelanggan di Resto Diduga Kena Biaya Royalti Musik Rp29 Ribu
Klarifikasi Pemilik Akun TikTok usai Sempat Viralkan Struk Makan di Resto yang Diduga Kenakan Biaya Royalti