ALUR INFORMASI - Polemik soal kemungkinan diberlakukannya royalti untuk lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional Tanah Airku menjadi sorotan publik.
Isu ini mencuat setelah PSSI menyampaikan keluhan, mengingat lagu-lagu tersebut sudah menjadi bagian penting dari setiap laga Timnas Indonesia.
Sesuai aturan, lagu Indonesia Raya wajib diputar sebelum pertandingan timnas Indonesia dimulai.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis: Susu Nabati, dari Tren Gaya Hidup ke Peluang Cuan Menjanjikan
Selain itu, nyanyian Tanah Airku bersama suporter juga telah menjadi tradisi yang membakar semangat penonton di stadion.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengaku Istana belum mengetahui secara pasti apakah benar lagu kebangsaan dan lagu nasional termasuk objek royalti.
Jika benar, Prasetyo menilai persoalan ini justru hanya menimbulkan masalah yang pelik.
Baca Juga: AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025
"Sedang intens berdiskusi dengan Kemenkum yang membawahi LMKN," ujar Prasetyo Hadi kepada wartawan, Jumat 15 Agustus 2025.
"Yang nanti terjadi di PSSI ini kan tentunya harus kita cari jalan keluar ya," imbuhnya.
Menurut Prasetyo, seharusnya ada pengaturan yang lebih sesuai terkait pengenaan royalti pada lagu kebangsaan Indonesia ini..
Baca Juga: Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos
"Harus ada diatur sedemikian rupa, yang ada ranah-ranah mungkin itu tidak perlu diberlakukan," katanya.
"Kalau semua diberlakukan kan akan menimbulkan kerepotan," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan bahwa lagu kebangsaan dan lagu nasional memiliki makna perjuangan yang tak seharusnya dibebani royalti.
Artikel Terkait
Budi Gunawan Sebut Kemenko Polkam Pantau Penyelesaian Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Singgung soal Kehormatan Prajurit
Polemik Ijazah UNY Telat Terbit Berlanjut, Beredar Surat Pernyataan Berisi Larangan Protes di Medsos untuk Wisudawan Agustus 2025
Saat Media Asing Ikut Mengintip Strategi RI yang Disebut Ingin Jadi Pusat AI di Asia Tenggara
Muncul Fenomena Rojali-Rohana yang Disebut Bikin Mall Sepi, Ekonom Justru Soroti Maraknya E-Commerce
Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos