ALUR INFORMASI - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kabar baik terkait kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan tingkat pengangguran kini turun dan bahkan menjadi yang terendah sejak 1998.
Adapun data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dianggap kredibel.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis: Susu Nabati, dari Tren Gaya Hidup ke Peluang Cuan Menjanjikan
Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, menyambut positif capaian tersebut.
Menurutnya, data BPS perlu menjadi pegangan publik sekaligus momentum untuk mendorong lahirnya lapangan kerja yang lebih banyak.
"Itu jadi bahan refleksi sekaligus evaluasi untuk mengkonfirmasi data BPS tersebut dengan kondisi realitas lapangan," kata Zainul kepada wartawan pada Sabtu 16 Agustus 2025.
Baca Juga: AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025
Job fair yang dipadati pencari kerja, lanjut Zainul, mencerminkan semangat masyarakat untuk berkontribusi di dunia kerja.
Hal ini sekaligus menjadi sinyal bagi pemerintah dan dunia usaha untuk terus memperluas lapangan pekerjaan.
Ia pun mendorong sejumlah langkah strategis. Pertama, membenahi iklim investasi di Indonesia agar semakin ramah bagi investor.
Baca Juga: Muncul Fenomena Rojali-Rohana yang Disebut Bikin Mall Sepi, Ekonom Justru Soroti Maraknya E-Commerce
“Ekonomi biaya tinggi harus ditekan, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) juga harus ditekan di angka 4 persen,” ujarnya.
Selain itu, hilirisasi dinilai penting untuk menarik investasi padat modal yang akan mendorong industrialisasi dan penciptaan lapangan kerja massal.
Zainul juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan vokasi bagi masyarakat yang tengah mencari peluang kerja.
Artikel Terkait
Budi Gunawan Sebut Kemenko Polkam Pantau Penyelesaian Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Singgung soal Kehormatan Prajurit
Polemik Ijazah UNY Telat Terbit Berlanjut, Beredar Surat Pernyataan Berisi Larangan Protes di Medsos untuk Wisudawan Agustus 2025
Saat Media Asing Ikut Mengintip Strategi RI yang Disebut Ingin Jadi Pusat AI di Asia Tenggara
Muncul Fenomena Rojali-Rohana yang Disebut Bikin Mall Sepi, Ekonom Justru Soroti Maraknya E-Commerce
Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos