Studi: Warga RI Masuk Barisan Paling Takut Pekerjaannya Tergerus AI, Jerman-Jepang Justru Sebaliknya

photo author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 23:51 WIB
Ilustrasi kecemasan warga RI terhadap perkembangan AI yang dianggap dapat mengambil alih pekerjaan mereka.  ((Freepik.com))
Ilustrasi kecemasan warga RI terhadap perkembangan AI yang dianggap dapat mengambil alih pekerjaan mereka. ((Freepik.com))

Baca Juga: Kemendag Amankan 19.391 Bal Pakaian Bekas Impor Ilegal Senilai Rp112 Miliar di Bandung

Menilik dari sisi yang lain, para pekerja di negara maju justru terlihat lebih tenang menghadapi gelombang AI.

Responden di Jerman, misalnya, hanya 34 persen yang menilai ada kemungkinan pekerjaannya digantikan, sementara mayoritas 66 persen merasa relatif aman.

Jepang, bahkan menunjukkan tingkat kekhawatiran terendah. Hanya 5 persen responden di Negeri Sakura yang merasa “pasti” akan kehilangan pekerjaan karena AI.

Baca Juga: Beberapa Daerah Bergejolak karena PBB Naik, Mendagri Ungkap Hanya Bisa Mengintervensi Tanpa Wewenang Membatalkan

“Jepang menonjol dengan tingkat kepastian terendah terhadap risiko otomatisasi, menunjukkan kepercayaan tinggi pada sistem kerja mereka,” demikian isi studi GPO-AI.

Dengan hasil survei ini, menunjukkan ketakutan terhadap AI bukanlah isu global yang dinilai sama oleh setiap negara.

Terdapat dimensi ekonomi, budaya, hingga kebijakan tenaga kerja yang mempengaruhi cara orang memandang teknologi.

Baca Juga: Ketua MPR Buka Suara soal Isu Periode Jabatan Presiden Jadi 8 Tahun

Pada akhirnya, terkhusus bagi Indonesia, hasil survei tersebut bisa menjadi alarm. Kendati hanya larut dalam kecemasan, pekerja perlu mulai menyesuaikan keterampilan yang sesuai kebutuhan zaman.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Joko Widodo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X