ALUR INFORMASI - Telah terjadi bencana longsor di lokasi pertambangan galian C Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat.
Atas insiden tersebut, dilaporkan 14 jiwa meregang nyawa dan lainnya mengalami luka-luka.
Merespons hal itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut hal ini bisa terjadi karena ada unsur kelalaian.
Baca Juga: Pengakuan Elon Musk, soal Alasan Pamit ke Donald Trump hingga Dugaan Matanya Lebam Gegara Narkoba
Dedi menyebut bahwa lokasi pertambangan tersebut tidak memenuhi standar penambangan.
Pasalnya, Dedi Mulyadi sendiri pernah berkunjung langsung ke sana dan menilai lokasi penambangan sangat rawan mengalami kecelakaan kerja.
"Sebenarnya kalau diurut karena faktor kelalaian dan tidak dipenuhinya standar penambangan," kata Dedi dalam unggahan sosial media Instagram, Sabtu 31 Mei 2025.
Atas tragedi ini, Dedi juga meminta para masyarakat bisa mendoakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Selain itu, Dedi juga berjanji akan menemui para keluarga korban.
"Kita doakan saudara-saudara kita yang mengalami musibah diberikan ketabahan dan diberikan ketawaqakal," tutur Dedi.
Baca Juga: Fakta Terkini Bencana Tambang Longsor di Cirebon: Telan 14 Korban Tewas, 8 Orang Dilaporkan Hilang
"Saya akan berkunjung nanti menemui keluarga korban," pungkasnya.
Untuk diketahui, tragedi longsor di galian C Gunung Kuda Cirebon dilaporkan telah memakan 14 korban jiwa.
Artikel Terkait
Kenapa Bandung? Begini Realitas yang Sebenarnya Terjadi di Kota Kembang Melalui X-Theater hingga Discovery Session di Kiwari 2024
Sekda Jabar Pastikan Bantuan Logistik dan Santunan untuk Korban Longsor Gunung Kuda
Update Longsor Gunung Kuda Cirebon, Sekda Jabar: Pencarian Lanjutan Dilakukan Setelah Lokasi Dipastikan Aman
Update Insiden Tambang Longsor di Gunung Kuda, Pemkab Cirebon Diminta Segera Tetapkan Status Darurat
Fakta Terkini Bencana Tambang Longsor di Cirebon: Telan 14 Korban Tewas, 8 Orang Dilaporkan Hilang