Viral Bocah 15 Tahun Gowes dari Brebes Demi Temui Dedi Mulyadi: Sekolah Berhenti karena Tak Ada Uang, Orang Tua Sudah Tak Ada

photo author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 10:46 WIB
Tangkapan layar bocah 15 tahun yang mengayuh sepeda dari Brebes ke Subang untuk menemui Dedi Mulyadi.  (Instagram/say_tteh)
Tangkapan layar bocah 15 tahun yang mengayuh sepeda dari Brebes ke Subang untuk menemui Dedi Mulyadi. (Instagram/say_tteh)

ALUR INFORMASI - Sebuah video menyentuh hati viral di media sosial, menampilkan perjuangan seorang remaja bernama Adnan Prasetyo (15) yang mengayuh sepeda dari Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, ke Subang, Jawa Barat. Tujuannya satu, bertemu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk meminta bantuan.

Dalam video singkat yang beredar, bocah itu tampak memegang secarik kertas bertuliskan alamat, yang ia serahkan kepada orang di lokasi kediaman Dedi Mulyadi.

Baca Juga: KDM Sambut Gubernur Maluku Utara di Lembur Pakuan, Dedi Mulyadi: Cerita Kita Sulit Dicerna

Namun, sayangnya, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu sedang tidak berada di tempat karena sedang libur.

Meski demikian, perjuangan Adnan membuat banyak warganet terenyuh. Ia diketahui seorang yatim-piatu dan telah berhenti sekolah sejak duduk di bangku kelas dua SMP.

Kini, di usianya yang seharusnya sudah duduk di bangku kelas 1 SMA, Adnan tak lagi bisa menempuh pendidikan karena keterbatasan ekonomi.

Baca Juga: Kebakaran Kembali Terjadi di Kawasan Padat Lapak Rawa Buaya, 16 Unit Damkar Dikerahkan

"Mau ketemu Pak Mulyadi (Dedi Mulyadi)," ujar Adnan dalam video yang diunggah akun Instagram @say_tteh, dikutip Selasa 10 Juni 2025.

Saat ditanya dari mana asalnya, Adnan menjawab, "Dari Jawa Tengah."

Lebih jauh, ia mengaku bahwa kondisinya saat ini sedang tidak lagi mengenyam pendidikan.

"Sekolah udah keluar dari kelas dua SMP, sekarang harusnya udah kelas 1 SMA," ucapnya.

Baca Juga: Laka Lantas Libatkan Mobil dan Motor di Jaksel, Polisi: Pengendara Sudah Diamankan

Ketika ditanya soal orang tua dan keluarga, Adnan menjelaskan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan dirinya tidak mengetahui keberadaan saudara-saudaranya.

"Orang tua sudah enggak ada, saudara ada tapi di Jakarta enggak tahu ada di mana," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bambang Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X