Bagaimana Nasib Budaya di Tengah Gempuran Industrialisasi? Begini Tanggapan Kabid Kebudayaan Disdikbud Subang

photo author
- Selasa, 30 Agustus 2022 | 19:59 WIB
Kabid Kebudayaan DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Ade Intra. (Kanda)
Kabid Kebudayaan DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Ade Intra. (Kanda)

ALURINFORMASI.COM- Maraknya industrialisasi berdampak pada pergeseran kebudayaan bahkan ekonomi masyarakat, dengan begitu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang ungkapkan strateginya.

Kabid Kebudayaan Ade Intra mengatakan, di tengah gempuran industrialisasi, pendidikan seni dan budaya sangat penting sebagai strategi untuk mempertahankan kebudayaan itu sendiri.

"Sebetulnya untuk menghadapi industrialisasi itu kita ada beberapa strategi, salah satunya di Subang itu kan ada SMK Kesenian," ujarnya di Disdikbud Subang, Selasa 30 Agustus 2022.

Baca Juga: Ini Harga Tiket Masuk De Castello Terbaru, Flora Wisata Subang Milik Dewi Perssik

Menurutnya, ketika ada pendidikan seni, minimal untuk pondasi kebudayaan di Kabupaten Subang bisa teratasi.

"Kata orang, ketika sebuah hal ada sekolahnya atau pendidikannya, maka hal tersebut akan abadi," ungkap Ade atau yang lebih akrab disapa Adit.

Kata Adit, Subang itu kaya akan kesenian meskipun kondisinya ada yang makmur dan tidak, khususnya kesenian tradisi.

Baca Juga: Hasil Survei Mahasiswa Subang untuk Desa Kalentambo, Warga Setujui Bumdes Jual Sembako dan Potensi Pertanian

Kesenian tradisional, kata Adit, memerlukan perhatian yang khusus. Bukan karena tidak adanya seniman di Subang, tetapi pasar atau pun minat masyarakat terhadap seni tradisi sudah mulai berkurang.

"Potensi seniman di Subang itu sangat banyak, kalau tidak salah yang terdata itu lebih dari 300 seniman, tapi yang aktif memang hanya 750-an karena profesi seniman itu gak tercatat di KTP ya, jadi susah membedakan," tuturnya.

Saat ini seni tradisional mesti bersaing dengan seni modern yang lebih digandrungi oleh masyarakat.

Baca Juga: Kominfo Undang Anggota G20 untuk Menghadiri Digital Innovation Network G20 pada 2-4 September 2022

Strategi Disdikbud sendiri, memiliki strategi untuk menghadapi gempuran tersebut dengan mulai berkampanye pada generasi muda dalamjangka panjang.

"Misalnya kita edukasi anak-anak SD, tahun ini akan ada Mulok Sisingaan. Tujuannya, agar anak-anak mempunyai empirik terhadap budayanya," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Adit, penguatan kebudayaan juga mesti diimbangi oleh payung hukum supaya ekosistemnya terjaga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kanda Yusuf Abdillah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X